Masih tentang candi kecil di sekitar Kalasan dan Prambanan, Yogyakarta. Setelah mengunjungi Candi Sari,
saya kemudian bergeser sekitar 4 Km ke arah barat. Di sini terdapat
sebuah candi yang tak kalah eksotis. Candi Sambisari namanya. Bahkan
menurut saya pribadi, Candi Sambisari adalah candi kecil tercantik yang
pernah saya temui. Saya merasa langsung jatuh cinta pada pandangan
pertama.
Dari
kejauhan, tampak hamparan rumput hijau seolah menyelimuti candi yang
berada di sebuah cekungan lebar. Hanya beberapa bagian atap candi yang
terlihat menyembul keluar dari kejauhan. Ya, Candi Sambisari tidak
berada rata diatas tanah permukaan sekitar. Melainkan berada di sebuah
cekungan dengan kedalaman sekitar 7 meter di bawah permukaan.
Pemandangan sekitar candi ini begitu menawan. Sawah yang ditanami padi
di sisi timur, rumah-rumah penduduk di sisi barat, nyiur kelapa
melambai-lambai tertiup angin mengiasi sisi utara dan nun jauh di
belakangnya, tampak gunung Merapi yang gagah perkasa.
Candi
Sambisari berada di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan
Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Cukup mudah untuk mencapainya.
Ketika melintasi jalan raya Yogya-Solo, begitu sampai tepat di depan
gerbang kompleks Akademi Angkatan Udara, berbeloklah ke kiri memasuki
jalan kecil beraspal halus. Ikuti saja jalan kecil tersebut sampai
ujung. Karena Candi Sambisari berada di ujung jalan itu. Menurut saya,
waktu terbaik berkunjung ke sini adalah pagi hari.
Menurut
cerita dari petugas penjaga, Candi Sambisari ditemukan secara tidak
sengaja oleh seorang penduduk yang sedang mencangkul sawahnya. Peristiwa
ini terjadi pada medio tahun 1960-an. Saat itu, cangkulnya menghantam
sebuah benda keras di bawah tanah. Saat digali, ternyata menyembul
beberapa batu berhiaskan pahatan. Lalu dilaporkan kepada Balai Arkeologi
Yogyakarta dan ditindaklanjuti dengan penelitian dan penggalian
lanjutan. Maka ditemukanlah Candi Sambisari yang indah ini. Diduga Candi
Sambisari tertimbuh aliran lahar letusan dahsyat Gunung Merapi pada
jaman dulu. Rekonstruksi dan pemugaran baru selesai pada tahun 1987.
Konon,
Candi Sambisari dibangun pada masa pemerintahan Rakai Garung, dari
wangsa Syailendra pada abad ke 9. Candi ini adalah candi Hindu beraliran
Syiwa. Terdapat 4 buah candi di cekungan kompleks Candi Sambisari.
Sebuah candi utama yang kondisinya relatif utuh, dan 3 buah candi
perwara (candi pendamping) di sisi barat yang kondisinya hanya tinggal
batur/pondasi utama saja. Candi-candi ini berbentuk bujur sangkar. Saya
menapaki tangga batu menuju bagian atas candi utama. Tangganya
berhiaskan pahatan kepala naga di kanan kirinya. Sementara di bagian
dalam kubah candi, terdapat patung lingga – yoni yang merupakan lambang
kesuburan. Di setiap sisi luar candi, dihiasi pahatan patung yang
berbeda-beda. Ada arca Agastya/Syiwa, Ganesha dan Btari Durga yang
sedang berdiri diatas Lembu Nandi. Pahatannya sangat halus dan rapi.
Saya tak henti-hentinya berdecak kagum sembari mengelilingi candi kecil
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar